Jumat, 19 Maret 2010


you insurance

PERUBAHAN PARADIGMA

Seperti yang sudah saya sampaikan diawal tulisan, bahwa berfikir kreatif dibutuhkan untuk menghadapi perubahan. Perubahan adalah sebuah kepastian dan merupakan fenomena dari alam kita, perubahan fisik dan mental manusia, perubahan lingkungan disekitar kita, musim yang berganti dari bulan ke bulan, bahkan hari-hari yang tidak pernah sama, perubahan selalu mengiringi kehidupan kita. Tetapi sekrang ini kita hidup dizaman dimana perubahan teknologi dan social terjadi begitu cepat
Sebuah cerita klasik tentang resistensi terhadap perubahan yang menghancurkan bisnis sebuah Negara saya kutip dari Discovering the Future by Joel Baker ;

Industri pembuat jam di Swiss pada tahun 70-an menguasai sekitar 65 % pasar jam dunia dari segi jumlah dan 80 % dari segi keuntungan. Tetapi sekitar tahun 1979 hingga 1982 industri ini harus memotong karyawannya dari sekitar 65.000 menjadi sekitar 15.000. Dan bagiannya di pasar turun hingga tersisa 10 % saja. Apa yang menyebabkan penurunan yang begitu tajam ? Jawabnya tentu saja karena munculnya jam Quartz. Anda tahu siapa yang menemukan jam Quartz ? Sebua tim di penelitian jam nasional di Neuchatel, Swiss membuat prototype jam Quartz yang pertama pada tahun 1967, tetapi ketika mereka mepresentasikannnya ke industri jam swiss, ide itu ditolak. Ketika model itu di pamerkan Seiko-lah yang mengambilnya.
Mengapa industri manufaktur jam swiss tidak mampu melihat potensi besar yang terbuka dengan adanya temuan baru itu ? Majalah Fortune menulisnya sebagai berikut :
“ mereka sederhananya menolak untuk menyesuaikan dengan salah satu perubahan teknologi terbesar dalama sejarah pembuatan jam, pembuatan jam elektronik…….perusahaan Swiss begitu terikat dengan teknologi tradisional yang membuat mereka tidak dapat atau tidak mampu –melihat kesempatan yang ditawarkan oleh revolusi elektronik. Ini adalah suatu kasus klasik dari adanya kepentingan untu melawan inovasi “
Ketika Joel Baker kembali ke Swiss setahun kemudian dan bertanya kepada industri pembuat jam bagaimana perasaan mereka dengan kehilangan begitu banyak karyawan, mereka menjawab bahwa tidak ada yang aneh dengan pemecatan begitu banyak karyawan. Tetapi mereka para industruawan Swiss tidak mampu melihat dalam gambaran yang lebih besar kedepan, mereka kehilangan kesempatan untuk memiliki angkatan kerja yang besar yang terlatih dengan dunia industri elektronik mikro, sehingga kedapan Swiss kehilangan kesempatan untuk bersaing di bidang computer dan instrument.

APA ITU MASALAH ?

Ketika muncul kata masalah dikepala kita, biasanya kata ini mengacu kepada sesuatu yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sebetulnya bukan terminology itu saja yang saya maksud dengan masalah. Upaya perubahan untuk menghasilkan suatu proses yang lebih baik atau berbeda juga bisa dinamakan masalah. Sebuah masalah bisa berarti menemukan sebuah hadiah yang menarik bagi orang yang kita sayangi pada momen-momen penting dalam hidupnya. Sebuah masalah juga bisa berarti mencari solusi yang lebih baik untuk mengoptimalisasi suatu proses tertentu di kantor atau pekerjaan kita sehari-hari. Suatu masalah juga bisa berarti mencoba menemukan enegi alternative yang dibutuhkan di masyarakat kita sekarang ini dengan bertambah sedikitnya cadangan minyak yang berakibat terhadap naiknya harga minyak. Yang jelas sebuah masalah memiliki dua aspek nyata yaitu ; masalaha bisa berkaitan dengan sesuatu yang sulit atau berbahaya, atau bisa juga berkaitan dengan suatu peluang tertentu. Kedua-duanya biasanya muncul bersamaan walaupun salah satunya kelihatan muncul kepermukaan.

Wei Ji. The Chinese symbol for crisis is made up of two words danger + opportunity

Ketika Rudolf Diesel seorang insinyur Jerman menguji mesin dieselnya di bengkelnya yang terletak di London, dia menyadari bahayanya sekaligus juga kesempatan untuk menemukan mesin dengan cara kerja dan bahan bakar baru. Percobaannya betul-betul nyaris merenggut nyawanya ketika mesinnya meledak, tetapi keuntungan yang akhirnya dia peroleh pada akhirnya mendatangkan keuntungan juga bagi miliaran orang yang hidup sejak jamannya sampai kita sekarang.

Perbedaan kreatifitas dan inovasi.

Menurut kamus Webster inovation berasal dari kata innovare yang berarti renew, menambahkan sesuatu yang baru dari sesuatu yang sudah ada. Atau memperbaiki susuatu yang sudah ada sehingga memiliki kemampuan atau panampilan baru. Kuncinya adalah sesuatu yang sudah ada, bisa berupa mesin, ide, atau prosedur administrasi.
Sedangkan kreatifitas akar katanya dalam bahasa inggris adalah create atau membuat sesuatu ada dari tidak ada. Proses ini berkaitan dengan upaya untuk membuat sesuatu yang benar-benar baru.

Apa itu Kreativitas


Persepsi apa yang muncul dikepala anda ketika mendengar kata-kata kreativitas ? Terbayang seorang anak yang aktif dan nakal sehigga dinamakan anak kreatif, atau terbayang oleh kita seorang penemu yang membuat sebuah alat baru seperti sosok Thomas Alfa Edison atau Prof.Sedyatmo yang menemukan konstruksi cakar ayam. Terlalu banyak cara bagi setiap orang untuk memandang kreativitas. Itu bisa mengacu kepada suatu lingkungan tertentu yang memicu proses kreativitas, dan juga bisa mengacu kepada pertanyaaan apakah kreativitas merupakan produk kerja otak semata atau sebuah proses total dari aspek fisik dan mental kita ? Apakah kreativitas selalu berhubungan dengan bentuk kelauaran yang terukur dan berbentuk ?
Kreativitas bisa didefiniskan sebagai ; sebuah proses bermain-main dengan ide dengan menggunakan imajinasi dan kemungkinan-kemungkinan yang mengarah kepada suatu hasil atau hubungan baru yang bermakna, ketika berinteraksi dengan suatu ide, orang, dan lingkungan.
Menurut Ned Hermann (pengarang buku Creative Brain) definisi dari kreativitas adalah ;

My own thinking is that creativity in its fullest sense involves both generating an idea and manifesting it-making something happen as a result. To strengthen creative ability, you need to apply the idea in some form that enables both the experience itselft and your own reaction and others to reinforce your performance. As you and others applaud your creative endeavors, you are likely to become more creative.

KEUNTUNGAN DARI BERFIKIR KREATIF

KEUNTUNGAN DARI BERFIKIR KREATIF DAN MENYELESAIKAN MASALAH SECARA KREATIF

Sebelum saya membahasa sub topik ini, silahkan dibaca pendapat dari beberapa orang pakar pendidikan Indonesia yang mencoba memotret kondisi lulusan perguruan tinggi Indonesia dihadapkan kepada tantangan dunia kerja. Ada beberapa kata kunci dari pendapat-pendapat mereka yaitu ; kemampuan bekerja tim, kreativitas, komunikasi adalah kompetensi utama yang dibutuhkan didunia kerja, bahkan hanya 4,19 % saja dari lowongan pekerjaan yang dimuat diharian Kompas mensyaratkan Indeks Prestasi minimal. Sayangnya Perguruan Tinggi lebih fokus ke yang 4,19 % dan tidak menyiapkan tiga kompetensi utama tersebut diatas.
Sebuah kenyataan lain adalah dunia kita dibanjiri oleh mesin-mesin dan alat Bantu yang mempermudah kerja kita. Kalkulator, handphone, computer, mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan matematik dengan mudah. Kerjaaan menghitung sampai model-model matemati yang rumit yang dilengkapi dengan simulasi bisa dikerjakan dengan alat Bantu yang terjangkau harganya. Sehinga perkerjaan-pekerjaan rutin yang melelahkan dan menghasbikan waktu bisa kita sisihkan. Seluruh potensi berfikir kita bisa kita kerahkan untuk menyelesaikan masalah secara kreativ (Creative Problem Solving). Produktifitas kita akan naik ketika otak kita melakukan kegiatan-kegiatan seperti ; mengajukan pertanyaan ,eksplorasi, menemukan, berkreasi, kesmua pekerjaan itu tidak bisa dilakukan oleh computer yang paling canggih sekalipun.
Dunia bisnis dan Industri sangat membutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan menyelesaikan masalah secara kreatif (creative problem solving). Kita selalu membutuhkan produk-produk baru yang kompetetif serta juga menemukan cara-cara baru yang kreatif untuk mengerjakan suatu proses bisnis.
Keuntungan langsung kepada pribadi kita adalah, kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara kreativ akan memepekaya hidup kita, baik itu dalam kehidupan pribadi, rumah tangga atau bermasyarakat. Kita akan selalu menemukan cara baru dalam berhubungan dengan orang-orang disekitar kita. Di dalam dunia pekerjaan, kita akan merasa lebih bersemangat dan bahagia, karena kita menggunakan otak untuk mengesplorasi segala macam kemungkinan dan bermain-main dengan ide baru dalam dunia kerja , sehingga mungkin kita akan sering kaget dan senang terhadap kejutan-kejutan yang muncul dari aktivitas baru otak kita. Melalui creative Problem Solving, masalah-masalah yang kita hadapi akan diselesaikan dengan cara yang baru dan sering kali lebih berkualitas daripada cara lama. Dan Creative Problem Solving menggabungkan sekaligus dua sisi kemampuan kita secara seimbang yaitu kemampun analitis dan imaginative.
Suatu survey yang diadakan di Amerika mengenai subyek-subyek yang paling dibutuhkan oleh orang-orang yang ingin berkarir di bidang rekayasa dan teknologi bisa dibaca pada table 1.1. Yang mengejutkan adalah dari 10 besar pertama, mungkin hanya 1 subyek yaitu Probability and Statistics yang diajarkan di Fakultas Teknik. Dan 8 diantara 10 besar subjek pertama adalah subyek-subyek yang umumnya tidak diajarkan di fakultas manapun seperti creative and innovative thinking. Sekarang ini bahkan kualifikasi dan gelar seseorang tidak menjadi yang terpenting. Jika anda mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah (problem soving) maka anda akan diterima bekerja ditempat yang bahkan nampaknya tidak sesuai dengan spesifikasi atau izasah anda. Perhatikan saja banyak sekali posisi pekerjaan di Bank yang diisi oleh sarjana teknik, pertanian atau science, karena mereka dianggap memiliki kemampuan berfikir analitis dan mampu menyelesaikan masalah secara keratif.

Tabel 1
Subject Most Needed for Careers in Engineering and Technology
Rank subject
1. Management practices
2. Technical Writing
3. Probability and Statistics
4. Public speaking
5. creative and innovative thinking
6. working with people
7. Visualization
8. Reading
9. Communication with people
10. Finance, marketing,accounting
11. Use of computers
12. Heat Transfer
13. Instrumentation and measurement
14. Data processing
15. system programming
16. Economics
17. Ordinary diff. Equations
18. Logic
19. Engineering economics Rank subject
20. Application programming
21. Psychology
22. Reliability
23. Vector Analysis
24. Electronics and Circuit design
25. Laplace transform
26. Solid-state physics
27. Electromechanicalenergy transformation
28. matrix algebra
29. computer system engineering
30. operation research
31. law principles ;patent and contracts
32. information and control systems
33. numerical analysis
34. physics of fluids
35. Thermodynamics
36. Electromagnetics
37. Human engineering

Pada tahun 1990, The American Society for Training and Development melaporkan hasil survey tentang kebutuhan terhadap sumber daya manusia. Survey itu dilakukan terhadap para eksekutif dari 93 persen perusahaan yang terdaftar di Fortune 500. Hasilnya adalah subyek-subyek yang paling menjadi perhatian mereka dalam rangka mendidik karyawannya adalah ;
• Problem Solving (58 %)
• Teamwork (51 %)
• Interpersonal skills (48 %)
• Oral communication (45 %)
• Listening (43 %)
• Writing ( 41 %)
• Goal Setting ( 33 % )

Creativity Economics

Creativity is the greatest expression of liberty.
Bryant H. McGill
Editor American dan penulis terkemuka


Abad ke dua puluh adalah abad industrial economics, sering dihubungkan dengan manufaktur, maka kita hidup ditengah-tengah bahan mentah atau komplek pabrik yang besar. Semuanya mulai berubah sejak akhir tahun 50-an dan awal tahun 60-an, ketika kita melihat revolusi pada teknologi maju dengan implemntasi komputer, mikroelektronika dan kontrolelektronika, ditandai dengan munculnya kawasan industri Silicon Valley di Amerika yang makin dominan bersamaan dengan waktu. Sekitar tahun 80-an, budaya industrial eknomi berubah secara signifikan, dan muncullah creativity economy. Menurut Richard Florida profesor dari George Mason University dan seorang suhu dibidang kreatifitas ; Di Amerika saja sekarang terdapat sekitar 4o juta orang bekerja di creativity economic, dengan nilai bisnis sekitar $ 2 triliun, setengahnya untuk upah dan gaji.
Roger Martin dekan Rotman School of Management mengihktisarkan bahwa di dunia industrial economics orang-orang berfikir secara objektif dan analitis. Tetapi masa depan adalah milik kreator dan emphatizers, pattern recognizers (Seseorang yg memahami pola) dan meaning makers (pembuat makna). Dia mengatakan “ we are moving from an economic built on logical and linear capabilities to one built on inventive, emphatic capabilities of what’s rising in it’s place ; creative ages. Bisnis adalah aktifitas kreatif, organisasi yang mampu menciptakan kreatifitas akan memiliki keuntungan yang sangat krusial di era economic creativity.
Richard Florida memperkirakan di Amerika saja pada dekade yag akan datang dibutuhkan sekitar 10 juta orang yang bekerja di sektor kreatifitas ; 900 ribu di bidang IT, 195 ribu bidang rekayasa teknik, 3,5 juta di bidang kesehatan dan 400 ribu dibidang hiburan.